Surabaya, 2 Mei 2017
Kepada Bapak Muhadjir Effendi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Assalamu’alaikum Bapak Muhadjir, Apa kabar disana Pak? Semoga hari-hari kita selalu dirahmati Allah SWT, Aamiin. Akhir-akhir ini pendidikan Indonesia menjadi pembicaraan dimana-mana, baik di media sosial, informasi maupun di masyarakat setempat. Ini berarti pendidikan Indonesia masih perlu diperbaiki agar lambat laun semakin meningkat dan bisa menyeimbangi seperti di negara-negara barat.
Sebelum saya mengungkapkan suara hati saya, nama saya Azmi Izuddin sebagai pelajar aktif kelas 11 di SMA Muhammadiyah 10 Surabaya. Selain itu saya juga berperan aktif dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Kakak kelas saya barusaja melakukan Ujian Nasional Berbasis Kompiter (UNBK) bulan april lalu, tetapi tidak bisa berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan. Belum meratanya di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Banyak hambatan yang tak terduga dan juga banyak sekolah yang belum siap untuk melaksanakan UNBK ini. Padahal ujian ini menjadi salah-satu barometer kelulusan dan penentu untuk melanjutkan kuliah selanjutnya. Akibatnya, tidak hanya guru yang selalu sibuk untuk menyiapkan ujian, melainkan para siswa yang menjadi titik imbasnya, karena merekalah yang akan menjadi tolak ukur pendidikan Indonesia saat ini. Memang kemajuan teknologi tidak bisa dihindarkan, namun ini bukan soal teknologi lagi, melainkan pendidikan yang kian kritis. Oleh karena itu, saya berharap di tahun saya bisa menjalankan proses ujian nasional dengan lebih tenang dan baik lagi daripada ditahun ini. Penambahan mutu dan kualitas adalah yang kuharapkan. Saya yakin dengan kerja keras bapak dan pengalaman-pengalaman yang bapak miliki bisa dan mampu mengkondisikan ujian nasional di tahun depan.
Selama 11 tahun saya sekolah ditambah dua tahun saat taman kanak-kanak, saya merasa pendidikan Indonesia ini bervariasi. Selalu ada yang baru, artinya setiap kali ada pergantian menteri juga ada usulan baru dari menteri tersebut. Tentunya berbeda gagasan yang disusung dengan menteri lama. Saya tahu, gagasan baru itu sudah dikaji, diteliti dan dipertimbangkan antara dampak positif dan negatif. Akan tetapi, kadang kala gagasan itu bisa berdampak buruk sehingga sistem pendidikan sebelumnya sehingga tidak bisa dihubungkan bahkan dilanjutkan. Bukan hanya pengajar atau guru-guru menjadi korban, akan tetapi pelajar-pelajar yang usianya masih terlalu dini sampai menengah dengan semangat belajarnya yang tinggi juga menjadi korban perubahan sistem pendidikan. Sebelumnya hanya terjadi peristiwa kecil yakni pergantian menteri namun bisa berdampak luar biasa bagi pendidikan Indonesia. Berkaitan dengan pendidikan yang saya alami mulai dari pendidikan dasar sampai sekolah menegah atas, saya telah melalui sistem kurikulum pendidikan yang berbeda-beda. Saya dan teman-teman dengan terpaksa terombang-ambing untuk menjalankan program pendidikan baru, katakan saja ‘Full Day School’ yang saat ini diterapkan. Kerap menjadi momok bagi pelajar. Berangkat dari pagi hari dan pulang hingga sore hari. Kami seperti prajurit yang seakan-akan pasrah mengikuti perintah raja. Bukannya ketika pulang sekolah membawa kabar baik dan berwajah ceria ? bukannya kenyamanan saat belajar di sekolah itu dinikmati dan menyenangkan ? sebagian besar para pelajar saat keluar dari gerbang sekolah dan dijemput oleh orang tuanya menampakkan wajah lesu tak berdaya serta lemas tak bertenaga, padahal mereka akan menjalankan pendidikan karakter yang sebenarnya dengan keluarga. Disini saya berharap sistem pendidikan / kurikulum di Indonesia akan lebih baik dan berdampak positif bagi semua kalangan, mulai dari orang tua, guru dan yang paling utama pada kaum pelajar.
Saya memahami jika perubahan-perubahan sistem pendidikan Indonesia itu demi kemajuan Indonesia pula. Akan tetapi suatu perubahan harus mempunyai tenaga penggerak yang tajam dan cepat. Ditambah lagi di negeri ini mempunyai banyak suku, budaya, adat dan jenjang sosial yang berbeda-beda. Sehingga wajar jika setiap kali ada perubahan sistem baru tidak sesuai harapan dikarenakan mereka masih nyaman dengan sistem yang sebelumnya. Berharap penuh dengan adanya kebhinekaan ini lebih diperhatikan lagi dan didalami setiap lini sehingga perubahan yang baru ini bisa diterapkan dan berdampak positif bagi mereka.
Demikian surat dari saya, jujur saja selama ini saya senang belajar bersama teman-teman, menikmati pembelajaran di sekolah adalah suatu kebahagiaan tersendiri, dengan ini saya mempunyai banyak pengalaman, teman dan ilmu pengetahuan yang disampaikan baik lewat guru maupun teman belajar. Sekali lagi, saya yakin kepada Bapak, tidak salah Pak Presiden memilih Bapak sebagai MENDIKBUD karena beliau juga yakin dengan segudang pengalaman yang bapak miliki serta alasan tertentu, pasti Bapak bisa menyesuaikan kurikulum atau sistem pendidikan Indonesia demi meningkatnya kualitas pendidikan, baik bagi para siswa, maupun sekolah. Dengan waktu yang tidak lama, saya yakin peningkatan demi peningkatan akan terjadi di pendidikan Indonesia karena yang mengatur adalah seorang yang luar biasa.
Nuun, walqolami wamaa yasthuruun.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat Saya,
Azmi Izuddin
Luar biasa, ananda Azmi siswa kelas 11, memiliki kemampuan personal yang baik, sehingga ada kebeeranian menyampaikan asoirasunya ke bapak MENTRI Pendidikan. Apapun yg disampaikan, sebagai guru saya sangat mberikan apresiasi sedalam falamnya. Tetap semangat ananda Azmi...jng berhenti unt terus berkarya.
BalasHapus*menyampaika aspirasinya.*
BalasHapus*menyampaika aspirasinya.*
BalasHapusLuar biasa, ananda Azmi siswa kelas 11, memiliki kemampuan personal yang baik, sehingga ada kebeeranian menyampaikan asoirasunya ke bapak MENTRI Pendidikan. Apapun yg disampaikan, sebagai guru saya sangat mberikan apresiasi sedalam falamnya. Tetap semangat ananda Azmi...jng berhenti unt terus berkarya.
BalasHapusAzmi you are amazing
BalasHapus