IPM di Tengah Metropolitan


Azmi Izuddin
PR IPM SMAMX
085 791 205 734
            Lingkungan adalah suatu tempat dimana mausia akan hidup berbaur dengan alam dan manusia lain atau masyarakat. Tidak bisa dihilangkan salah satu karena kedua faktor tersebut saling bergantungan. Masyarakat akan berusaha menyeimbangkan keadaan alam agar tidak terjadi kerusakan secara alami. Selain itu, masyarakat yang merupakan gabungan dari beberapa manusia akan bekerja sama untuk membangun lingkungan agar tetap terjaga keselarasan dan kelestarian.  Baik terhadap antar manusia maupun dengan alam. Jika keduanya bisa dipadukan atau terawat, kehidupan akan terasa nyaman, indah dan selalu maju dalam bidang apapun di lingkungan tersebut. Tidak ada bencana yang menimpa kecuali yang alami., tetapi juga bisa dikatakan bahwa masalah di dalam lingkungan diawali karena ulah perbuatan tangan manusia dan biasanya faktor manusia lebih besar dan lebih rumit dibandingkan faktor alam. Generasi masa depan bangsa mempunyai peran yang sangat signifikan dalam peningkatan mutu  lingkungan ini, terutama pada kaum pelajar.
            Ketika kota itu telah menjadi metropolis yang mana menjadi pusat kegiatan tertentu baik perdagangan, pemerintahan maupun industri maka semua orang yang hidup di kota itu akan menjadi metropolitan, semuanya serba cepat mengikuti arus perkembangan zaman, menyebarkan informasi tak membutuhkan waktu lama dan semua orang lebih memilih yang praktis.. Di semua lini kota metropolitan, lingkungan harus menjadi tempat yang layak huni. Dari pelosok menuju pusat. Perpaduan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam turut lebih diperhatikan. Kerusakan pada salah satu poros lingkungan mengakibatkan tidak seimbangnya untuk menuju lingkungan yang berkualitas, karena masalah-masalah yang terjadi di beberapa tempat semakin parah dan mengompleks. Sehingga arus mempertahankan dan melawan tentu terjadi di kota metropolitan ini. Membela lingkungan agar terus berkemajuan tentu diharapkan bagi semua masyarakat, kecuali mereka yang benar-benar ingin merusaknya. Saat ini juga Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) harus menjawab tantangan yang hakiki dan realita iini, sebagai pelajar berilmu yang hidup di kota metropolitan, Surabaya
            Menurut Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, S.H. dalam Siahaan (2004), ahli hukum lingkungan terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Saat ini masyarakat cenderung berpikiran antroposentris, yaitu suatu pemikiran yang memandang pengelolaan hidup terutama di lingkungan dari sudut pandang manusia. Pandangan ini mengakibatkan tidak terawatnya lingkungan dengan sempurna, tidak ada kepedulian dengan lingkungan, padahal dia yang menempati tempat itu sendiri. Kerusakan lingkungan di berbagai lini, baik dalam konteks masyarakat serta alamlah yang paling utama. Dimana masyarakat lepas tangan terhadap tempat tinggalnya. Akan tetapi pada dasarnya lingkungan hidup adalah suatu bentuk cerminan masyarakat yang mempermainkan bumi. Bagaimanakah kepedulian manusia terhadap lingkungan maka dari itu pula jawaban dari alam. Jika mempermainkan dengan baik, alam akan menganut pada manusia demikian seballiknya. Jadi masyarakat sekarang harus perlu disadarkan akan kepedulian terhadap lingkungan. Semua bekerja sama, mengingatkan bersama agar menjaga dan merawatnya, sehingga kota metropolis akan aman dan tetap mengikuti perkembangan zaman menurut era di dunia saat ini..

            Menjawab tantangan zaman yang amat realita terjadi, pertumbuhan ekonomi serta teknologi tiada henti. IPM yang menjadi organisasi keilmuan harus bisa mempelopori untuk menghadapi persoalan ini. Kegiatan-kegiatan membaur dengan masyarakat dan berbasis ilmu harus digiatkan dan dikembangkan. Kegiatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan di kalangan pelajar terkhusus dalam kegiatan sosial dan peduli terhadap lingkungan. Ketika IPM membaur dengan masyarakat, hal ini akan dikenal dan pelajar akan belajar bagaimana rasanya bergaul dengan masyarakat dan lingkungan baru tersebut. Melalui bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk mensosialisasikan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan menjaga lingkungan. Menanam pohon secara massal dan membuat gerakan-gerakan yang berbau dengan lingkungan serta bermasyarakat sebagai bukti dari pelajar muhammadiyah dalam menghadapi persoalan di kota metropolitan. Bentuk ini bisa dikatakan langkah awal untuk kota metropolitan ini menuju lingkungan yang disengani masyarakat dan lebih baik di masa datang.


Komentar

Posting Komentar