ISLAM KEKUATAN DUNIA


            Islam, suatu agama yang dianggap mempersulit keadaan dan seseorang. Bagaimana tidak, Tuhan memerintahkan sholat lima waktu dalam sehari, menahan makan, minum dan nafsu, sedangkan agama lain tidak. Bukannya agama itu untuk mempermudah manusia ? kok malah meyusahkan. Tenang – tenang, itu menurut mereka yang tidak mempunyai agama dan beragama selain islam. Allah memerintahkan kepada kita itu semua pasti ada tujuan dan bermanfaat bagi kesehatan kita dari segi fisik maupun jiwa, dan masih banyak lagi. Islam adalah agama yang terpenting bagi kehidupan. Segala sesuatu yang dijalankan atau dikerjakan manusia di muka bumi ini sudah diatur oleh islam. Mulai dari lahir hingga maut menjemput, dari hal yang kecil hingga besar, dari hal yang menjijikkan sampai tidak, Islam sudah mengaturnya. Namun, semua manusia belum mengerti dan memahami dan bahkan belum menyadari jika semua ini sudah ada dalam islam. Semua kejadian alam yang ada di muka bumi ini adalah kode keras dari Allah agar umat manusia kembali ke jalan yang lurus. Jadi tidak salah, dalam film bulan terbelah di Amerika menyebutkan bahwa “Will the world is better without Islam” dan Philips Brown menjawab “Tidak”. Dia mengungkapkan dalam pidatonya bahwa dunia ini butuh islam dan dunia akan lebih baik dengan Islam. So, tidak salah islam adalah satu-satunya agama yang sudah mengetahui dan menceritakan keadaan dunia mulai dari pembentukan bumi sampai hari pembalasan nanti.
            Di Eropa, Amerika dan negara-negara lain yang penduduk islamnya lebih sedikit daripada agama lain, mereka sangat menghargai islam. Mereka juga akan menjunjung tinggi dan tidak mengganggu jika temannya melakukan ibadah yang berbau tentang islam. Begitu pula sebaliknya, jika peraturan mereka tidak di taati dan tidak dilaksanakan oleh masayrakat islam, mereka akan memandang islam hanya agama biasa saja. Menurut pandangan saya, setelah mengamati banyak film islam terbitan Indonesia bahwa   Di Jerman, Prancis, Spanyol dan negara-negara maju lainnya, terdapat sejarah Islam yang berkembang pesat disana. Mereka mengetahui dan menerapkan islam. Semua yang mereka jalankan sebenarnya sudah diatur oleh islam, mulai dari ketatanan negara sampai ke personalia manusia. Akan tetapi,, mereka masih menganggap islam adalah agama yang mempersulit dirinya. Bagaimana tidak, bagi mereka sholat lima waktu, menahan lapar di siang hari akan menyita waktu dan kekuatan yang berharga. Inilah yang menjadi kendala bagi islam, yang sampai saat ini belum juga mengusai dunia, tapi aku yakin Islam akan menjadi kekuatan yang besar dan dunia akan benar-benar membutuhkan islam.
            Ketika kita hidup di Eropa, tentunya pasti banyak melihat yang berselisihan dengan ajaran Islam. Selalu bertanya-tanya apakah kelakuan itu dibolehkan dalam islam?  Bingung rasanya. Disana, untuk melakukan sholat saja sulit, dan bahkan sholat di tempat umum saja dianggap teroris. Untuk mengatasi hal yang seperti ini, dibutuhkan pendekatan dalam hal sosial, masalah agama sudah tidak diperbincangkan lagi. Disana rumah-rumah bertumpukan dan bersebelahan hanya dibatasi oleh sebuah dinding sehingga masakan berbau saja tetangga protes. Tetapi dalam Islam sudah diajarkan untuk berbagi bersama, apalagi dalam kehidupan berumah tangga. Coba kita buktikan, walaupun bau makanannya, mari kita masakan untuk mereka. Mereka akan merasa senang dan menganggap kita dalah orang baik lagi disegani. Memakai hijab saja, kita sudah dianggap mereka aneh, mereka berpikiran tidak akan ada gunanya hijab itu, malah membuat kerja tidak nyaman. Tetapi, lagi-lagi Islam sudah mengajarkannya dalam hal perbedaan itu. Siswi yang memakai hijab disana pasti diberi tahu dan diajak berdebat dengan guru perempuannya. Siswi itu disuruh melepas hijab oleh gurunya sembari menanyakan, apa sih gunanya berhijab? Dengan ini, beragama Islam disana harus kuat, karena dianggap berbeda dan asing di negara teresebut.
            Beda hidup di Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam. Menemukan makanan halal begitu gampang, tidak selayaknya di Eropa. Banyak masjid dan musholla di sini, akan tetapi keberagaman agama disini sangat sulit dipersatukan. Rasa persatuan masih rendah, hingga akhirnya selalu terjadi pemberontakan dan permusuhan dimana-mana. Mulai dari pelosok desa sampai ibukota. Akhir-akhir ini, telah terjadi di Indonesia yang mengguncangkan dunia. Ya, penistaan agama yang belum saja usai permasalahannya. Hanya karena ingin merebut kekuasaan atau jabatan. Aksi damai islam pun tak bisa dihindarkan. Terjadi dua kali aksi ini. Pertama, pada tanggal 4 November yang bisa disebut aksi 411. Kedua, aksi 212 yang mengherankan jutaan pasang mata di dunia, aksi ini terjadi pada tanggal 2 Desember 2016. Kurang lebih 7 juta manusia berkumpul di Jakarta untuk melakukan do’a dan sholat jum’at bersama. Aksi ini benar-benar dilakukan secara damai. Mereka tidak meninggalkan sampah sedikit pun, tidak ada pohon yang tumbang dan tidak ada tanaman yang rusak. Ini berarti bahwa, islam memang benar-benar mengajarkan damai terhadap semua agama, suku, ras dan lainnya. Memang agamanya sedang dinista oleh agama lain, tapi islam membalas dengan damai dahulu.
            Dalam hal perbedaan, islam mengajarkan secara  damai terhadap sesama . tidak memandang dan melebihkan sisi satu saja melainkan semua sisi. Karena di dalam perbedaan akan terdapat rahmat, perbadaan akan mewarnai keidupan ini. Dalam keragaman inilah diperlukan toleransi. Toleransi adalah sikap atau kesediaan hati untuk menerima perbedaan dalam bentuk tidak menjadikan alasan untuk bersikap bermusuhan terhadap orang atau kelompok orang yang berbeda. Lawan dari toleransi yakni, ekstrimitas yang artinya tindakan berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu dan cenderung tidak mau menerima perbedaan. Sikap toleransi sangat dibutuhkan ketika menghadapi pertikaian. Sebuah masalah tidak akan bisa dihadapi dengan nada tinggi, harus bisa menerima dengan hati yang lapang, memang sebenarnya hati merasa marah dan ingin memukul dia, akan tetapi sikap merendahkan hati dan toleransi inilah yang diajarkan islam, tidak asal menyerang begitu saja. Membuat hati orang lain bahagia yang berbeda agama adalah suatu kebanggaan yang bahagianya tak terbayangkan, karena itu membuat persatuan dalam keberagaman.
            Islam sebagai rahmat cakupannya sangat luas, meliputi alam semesta dan segala isinya. Sementara Islam sebagai ideologi cakupannya sangat kecil karena hanya meliputi kepentingan kelompok saja. Hal tersebut menjadi penting untuk dipahami, mengingat perdamaian adalah kebutuhan mendasar dalam kehidupan umat manusia. Dalam konteks ini, toleransi menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan perbedaan, bukan kekerasan. Nabi ingin mengikis prilaku intoleransi, sebab prilaku intoleransi tidak hanya membuat manusia tergangu secara sosial dan ekonomi, tapi juga akan berefek pada kekhusyu’an  manusia dalam beribadah. Islam mengajarkan begitu luas, keberagaman yang begitu banyak di muka bumi ini membuat bumi ini begitu indah dan rahmat dari Allah, akan tetapi semua umat manusia harus memiliki sikap toleran yang tinggi agar keberagaman tersebut tidak terbelah dan tetap indah.
            Nabi Muhammad SAW adalah sosok tauladan yang patut kita tiru, baik itu tingkah lakunya maupun cara bicaranya. Dia adalah satu-satunya manusia yang berjalan di muka bumi ini paling disegani masyarakat pada waktu itu, sampai saat ini pula dia akan tetap dikenang dan bersholawat atasnya karena sifatnya yang begitu mulia. Beliau juga mengajarkan kepada kita bagaimana cara menghadapi perbedaan walaupun berbeda agama. Pernah suatu ketika janazah orang Yahudi lewat di hadapan Rasulullah SAW, melihat jenazah tersebut, Nabi langsung berdiri, dan pada saat yang sama ia ditegur oleh sahabatnya dengan mengatakan, ”Wahai Rasulullah, itu jenazah orang Yahudi, kenapa engkau berdiri (menghormatinya)” Nabi Muhammad SAW menjawab, apakah dia bukan manusia? Riwayat ini tentunya menjadi gambaran bahwasanya Nabi Muhammad SAW sangat menghargai perbedaan. Karena jangankan orang hidup, orang yang telah meninggal, sekalipun berbeda agama tetap ia hormati. Lewat riwayat ini, kita juga dapat melihat bahwasanya tradisi menghormati non muslim bukanlah ajaran yang bersumber dari paham liberalisme, melainkan ajaran yang dipraktikkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya. Tidak hanya itu, Nabi Muhammad mampu merubah pola pikir masyarakat arab, dari bodoh menjadi pintar, dari kabilahisme menuju kosmopolit, dari tradisi yang suka berperang tidak memandang pria wanita menuju masyarakat yang berpengetahuan tinggi. Saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, yang pertamakali dilakukan adalah mepersaudaraan kaum Muhajirin dan Ansar.  Pilihan ini, selain untuk menciptakan suasana damai di kota itu, juga Rasulullah SAW ingin memperlihatkan kepada sahabatnya bahwasanya persaudaraan jauh lebih tinggi posisinya ketimbang ikatan kekeluargaan. Itulah Rosulullah sangat cinta perdamaian, kerukunan, gotong royong antar umat beragama.
            Sebagai contoh peristiwa keberagaman yang ada di Indonesia sangatlah banyak, salah satunya adalah yang terjadi di setiap tahunnya, yakni menentukan tanggal 1 Ramadhan, 1 syawal dan 10 Dzulhijjah. Ya, Ormas Islam NU (Nadhatul Ulama) dan Muhammadiyah saling berselisih sejak tahun 1950an. Menjatuhkan satu sama lain dan menguatkan argumen diri-sendiri adalah hal yang sudah biasa terjadi. Ironisnya, NU dan Muhammadiyah ini merupakan ormas islam terbesar di Indonesia. Satu agama, satu bangsa dan satu negara seharusnya mempunyai tujuan yang sama dalam membangun negara. Konflik ini disebabkan karena adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai dan tututan dari masing-masing pihak. Konflik sendiri artinya adalah proses dimana ada 2 atau lebih pihak yang berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing. Di Indonesia hadirnya organisasi keagamaan adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu, karena banyaknya penduduk muslim di Indonesia, akan mengatur bagaimana  Islam yang baik dan adil  di Indonesia, sebagai  fondasi yang kuat untuk membangun negara  dan sebagai alat pemersatu masyarakat yang mempunyai banyak keragaman kepahaman. NU dan Muhammadiyah mempunyai metode yang berbeda dalam menentukan awal puasa. Di sisi NU, menggunakan metode rukyatul hilal atau juga bisa disebut menganalis tata letak bulan, sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab untuk menentukan awal puasa / awal hari raya. Melihat perbedaan yang sering terjadi di setiap tahunnya, pemerintah menciptakan sebuah sistem untuk mengakomodir perbedaan dalam sebuah sidang isbat. Dalam sidang ini hasil dari metode rukyatul hilal dan  hisab dikumpulkan dan didiskusikan untuk menciptakan dan memutuskan yang bersifat nasional, sehingga masyarakat masyarakat indonesia bisa melakukan ibdah dengan bersama-sama tanpa memandang golongan, karena hal ini akan menimbulkan perpecahan umat islam. Masalah  ini akan sampai kapan pun juga tidak akan bisa bersatu, kecuali Allaah lah bisa Berkehendak Segala Sesuatu, karena keberbedaan ini aku anggap sangatlah besar, dan semoga masalah ini tidak akan membuat perpecahan umat islam khususnya di negeri kita tercinta, Indonesia. Jikalau kita memandang dari dalam, pikiran yang belum bisa menerima keberagaman, dan menganggap itu sebuah hal yang tidak menenangkan di hati, kita akan terpacu dalan kebencian, saling menjatuhkan dan tidak bisa menikmati indahnya persatuan, begitu pula sebaliknya. Jadi pandangan kita dalam menatap perbedaan ini kita harus bisa memandang dalam segi persatuan islam, sehingga akan selalu adanya kenikmatan dalam keberagaman, mubaligh NU bisa berbagi ilmunya di pengajian Muhammadiyah, di saat sekolah pun juga bisa berkelompok dengan teman yang berbeda golongan. Nah mulai hal kecil itulah, saya yakin Islam akan membantu bangsa yang berkembang ini menjadi bangsa yang maju, karena penduduk Indonesia sebagian besar adalah beragama islam. mari kita bayangkan, bagaiamna jika semua orang islam Indonesia bersatu dan mempunyai tujuan yaang jelas nan sama, pasti tidak ada keraguan lagi Allaah akan membantu kita dalam memajukan negara Indonesia sehingga terwujudnya masyarakat Indonesia yang mempunyai Islam yang kuat, dengan demikian dunia akan lama-kelamaan dunia akan menyadari bahwasannya sumber kekuatan dan tekhnologi sebenarnya itu dari islam.
            Keberagaman dalam menentukan satu ramadhan saja, begitu mempesona, apalagi semua keragaman yang ada di muka bumi ini. Selain peristiwa menentukan awal puasa, ada juga hal yang menarik lainnya. Di kampung halaman saya, satu jalan mempunyai dua masjid yang mempunyai golongan sendiri-sendiri. Jalan itu kurang lebih sekitar 100 meter, dan jarak masjid satu dan masjid satunya hanya beberapa rumah saja. Golongan tersebut yakni Muhammadiyah dan LDII. Satu jalan, dua masjid, tiga golongan dan saling berdekatan, itulah yang berada di kawasan sekitar rumahku. Dalam hal awal lebaran dan hari raya idul adha, Alhamdulilaah sudah bisa diselesaikan permasalahan. Kadang pihak Muhammadiyah lebih dulu daripada yang lain karena mengikuti pemerintah, dari Muhammadiyah sendiri juga bisa menghormati setelah musyawarah bersama dalam tida golongan yang berbeda ini. Ketika hari raya sudah tiba, Muhammadiyah tetap melaksanakan sholat Ied, akan tetapi saling kunjung mengunjung delakukan esok hari, karena NU dan LDII masih khusu’ menjalakan ibadah pusa yang terakhir. Begitu pula pada hari raya idul adha, Muhammadiyah menyembelih hewan kurban pada hari tasryik pertama, agar bisa saling menyembelih bersama-sama. Dengan begitu, kerukunan yang ada di desaku tertama jalan ku sudah cukup terjamin, semua golongan saling menghormati demi terwujudnya persatuan dan kesatuan di lingkup pedesaan. Ketika menjelang sholat wajib, inilah yang menjadi pokok permasalahan di RTku ini. Banyak sekali yang kurasakan ketika sholat wajib menyapa. Pertama, ketika adzannya bersamaan, dan membuat masjid yang satunya tidak kedengeran karena speakernya lebih keras daripada masjid lainnya. Kedua, dulu-duluan adzan, karena adzannya satu per satu, maka yang adzan duluan itulah yang harus di dengarkan terlebih dahulu, lanjut adzan di masjid berikutnya. Ketiga, nah inilah yang inti, banyak-banyakan jumlah orang yang berjamaah di masjid. Ketika melihat masjid yang sana sepi, masjid yang sini merasa lebih menang, begitu pula sebaliknya, aku pun juga ikut merasakan kesenangan dan kesedihan tersebut, rasanya ingin seperti perang dalam selimut. Dua masjid dan 3 golongan berada dalam satu kawasan. Bagaimana jika hanya memandang satu golongan, saya yakin tidak lama lagi beberapa keluarga akan berpindah rumah satu per satu, tetapi yang dilakukan masyarakat desaku ini sangatlah istimewa, menjunjung persatuan dalam keragaman dalam islam.
            Dunia ini milik kita bersama, mulai dari bangsa Indonesia hingga Amerika, dari benua Asia hingga Eropa, dan semua negara yang tinggal di atas muka bumi ini. Tentunya semua memiliki khas masing-masing, dan tidak mudah menerima jika budaya asing datang dan berniat untuk mengganggu budaya aslinya. Keberagaman yang ada di muka bumi ini mutlak, dalam islam keperbedaan adalah rahmat, memang ada dan wajib menghormatinya, jika tidak, ya itulah yang terjadi pasti anda mengetahuinya. Islam adalah satu-satunya agama yang sangat menghormati perbedaan, mulai dari hidup berumah tangga yang saling berbagi makanan, menghormati mayat walupun yang meninggal buka orang islam, menunggu golongan lain jika belum waktunya untuk hari raya, di masyarakat ketika agama lain melakukan hal yang menantang, dan islam pun menyikapinya dengan luar biasa. Jika hal ini dilakukan akan membuat hati orang lain bisa tertawa dan kagum, itulah yang sebenarnya dicari dalam dunia ini. Menata kehidupan dengan sikap persatuan, saling menghormati jika agama lain sedang beribadah. Masa depan bukanlah masa yang kita tunggu saja, akan tetapi hal apalah yang kita buat dan kita ciptakan untuk dunia dengan bersama-sama. Itu berarti haruslah bekerja sama dengan negara lain, yang nantinya akan bertemu dengan beberapa macam agama dan golongan disana. Seperti di Eropa dan Amerika, yang mementingkan usaha dan tehnologinya, tidak memandang siapapun itu orangnya, sehingga orang yang berhijab maupun berkopyah sulit untuk masuk pekerjaan tersebut. Islam harus hidup disana dengan luar biasa untuk menjaga persatuan umat islam di dunia, karena semua beranggapan bahwa benua tersebut adalah benua yang paling, paling dalam segala sesuatu. Ini harus diluruskan bahwa hanyalah Allah Yang Maha Segala Sesuatu.
            Kita sebagai umat islam yang berada di Indonesia dan sebagai penduduk islam terbesar di dunia, harus bisa mempelopori agama islam di muka bumi ini. Walaupun ka’bah, turunnya islam, dan sejarah islam berada di negara lain, itu tidak masalah. Buktinya kita bisa membuat masyarakat islam indonesia ini bersatu, seperti kejadian yang tidak lama kemarin. Ya, semanagat 212 harus tetap dipertahankan dan diterapkan dalam kehidupan islam, apalagi dalam menjalankan ibadah. Misal, sholat subuh berjama’ah, saling berbagi, bahu-mambahu dalam membantu. Mungkin kita masih berpikiran tentang tidak mungkin kita menjadi pelopor. Stop, jangan sampai kita mempunyai pikiran seperti itu, dunia sekarang sudah luar, kita bisa melalui media sosial yang kita pegang, itupun sudah mendunia. Dengan alat kecil yang kita punya, HP. Kita bisa memanfaatkan barang itu sebagai media dakwah baik lewat Facebook, Instagram, Twitter, You Tube dan lainnya. Buktinya “Om Telolet Om” saja bisa trending topik sedunia, masak kita yang mempunyai masyarakat islam terbesar belum bisa, mari kita buktikan dengan menyatukan visi kita, tidak usah memandang golongan, ikuti Nabi Muhammadi SAW, semangat 212, dan ikhlas karena Allah Ta’ala, pasti dunia akan heboh dengan islam melalui media. Bagi saya medialah yang hanya bisa membuat itu semua. Jadi dengan ini, sudahlah berperang antar golongan, mari kita selamatkan bumi ini dengan menyatukan islan sedunia, mulai dari media yang kita punya. Dan saya yakin tidak lama kemudian Islam akan menjadi sumber kekuatan bagi dunia ini. Allahuakbar 3x.




Azmi Izuddin

085791205734, 

Komentar