Ratusan
korban jiwa telah menimpa Indonesia
Sebelum
bulan Ramadhan menemui mereka
Harapan
mereka pupus untuk menghidupkan sebulah penuh
Mengharap pahala
berlipat-lipat dengan duduk bersimpuh
Meminta
ampun atas segala dosa-dosa
Serta
mencari malam mulia yang telah dijanjikan-Nya
Memang jika
takdir sudah berkata
Usaha
apapun tak akan ada gunanya
Bagi mereka
yang telah tertimpa wabah ini
Warga bahu
membahu membantu walaupun saling menjauhi
Kita yang
masih hidup mari bersujud syukur
Mengubah
diri, berjanji, agar Ramadhan ini dilalui dengan teratur
Terawih dimasjid atau dirumah tidak
ada masalah, yang penting harus terawih. Baca qur’an di HP atau pakai mushaf
tidak masalah yang penting data dimatikan. Kita masih mending dikasih
kesempatan hidup, daripada mereka ajalnya tiba sebelum Ramadhan.
Malam kawan, hari kedua puasa sudah
kelihatan ringan ya, cuman rebahan saja yang jadi hambatan untuk melakukan amalan
yang baik. Memang, niat sudah ada, sudah berpahala, tapi ya jangan ditinggal
semuanya lah, tipis-tipis dilakukan. Misal; Baca Al-Qur’an, udah dapat berapa
Juz? Atau masih hitungan halaman. Hm eman kalo Ramadhan ini nggak qatam. Buruan
baca habis ini!
Malam ini, mari kita ucapkan syukur
lebih dalam lagi. Karena telah dipertemukan dengan bulan suci. Guna menggapai
ridho Ilahi. Tapi syukur itu nggak hanya diucapkan. Kamu melakukan sebuah
kebaikan dg niat syukur itu lebih baik. Ojo ngomong tok rek, lakonono,
eman-eman!
Sekian, jangan lupa niat dan menjadi
lebih baik untuk esok.
Tulungagung, 1 Ramadhan 1440H/ 25
April 2020M
Komentar
Posting Komentar