#4




Kali ini saya akan bercerita unik mengenai masjid depan rumahku. Tempat salat terawehku dan para jamaah. Ada cara jitu untuk beribadah dengan tenang ditengah wabah corona ini. Disisi lain, masjid ini tetap menyediakan cuci tangan / sebuah kran, menyarankan jamaah untuk memakai masker, serta tidak ke masjid jika badan terasa sakit walaupun sedikit. Jadi yang salat di masjid adalah mereka yang benar-benar sehat. Alhamdulillaah.
Saya yakin dibeberapa masjid juga seperti itu jika masih melangsungkan salat 5 waktu. Tapi yang beda di masjid depan rumahku adalah cara mengajak dan mengusir jamaah.
Karena daerah rumah saya masih bisa dikatakan aman, di kecamatan ini belum ada yang terdampak positif, (semoga sampai seterusnya tetap aman).  Maka putusan dari takmir masjid pun tetap menggelar salat terawih dengan syarat jamaahnya adalah penduduk lokal. Jumlah jamaah laki-laki sekitar 20 sedangkan perempuan 9. Apabila lebih dari atau ada orang asing mengikuti jamaah maka patut dicurigai.
Dihari pertama, sholat terawih berjalan lancar, 11 rakaat dan waktunya setelah Isya tepat. Namun sepertinya banyak penduduk lokal yang memberitahu keberadaan masjid, jikalau masjid ini tetap menyelenggarakan salat terawih. Alhasil apa yang terjadi dihari kedua. Benar, membludak! Jamaah laki-laki maupun perempuan bertambah, para wajah asing tiba dan belum tahu asal kampung mereka dimana.
Pengurus masjid pun menyikapi dengan bijak. Sebelum iqamah Isya, takmir masjid memberikan pengumuman bahwa masjid ini tidak akan menggelar salat teraweh untuk malam ini dan terus berdoa agar virus ini cepat berlalu!
Sesuai instruksi, setelah Isya pun para jamaah meninggalkan masjid. Akhirnya hari esok pun yang datang ke masjid untuk salat isya hanya penduduk sekitar. Apa yang terjadi setelah isya? Jamaah melihat kanan-kiri dan imam melihat para makmum,. Ada satu jamaah langsung angkat bicara. “Lanjutkan terawih ae wis (lanjutkan terawih aja dah, red)” jamaah sontak menjawab “iyo wes (iya dah, red)”

Sampai sekarang pun yang datang untuk salat isya dan teraweh tetap jamaah lokal tanpa menghilangkan tetap memakai masker dan cuci tangan sebelum masuk masjid. 

Komentar